Wednesday 26 March 2014

Sahabat Kecilku, Uhibbuki Fillah...

Malam telah bertukar bersama seberkas jingga di pagi hari..
Entah, rinduku tak mampu terbendung kala sapanya menyentuh jiwa, sahabat kecilku...
Mengenang kisah kita adalah upayaku kala rindu melimpahiku..
Mendokanmu adalah mendekapmu dalam jarak..
Terekam kala kebersamaan betahta dalam jiwa..
Mengiringi langkah kita..
Sampai tiba satu hari,
Ketika takdir memaksa kita berjauhan..
Berlepas jemari yang sempat menyatu..
Meski demikian, kita berjalan menuju yang satu..
Entah kapan Allah izinkan ku menyapamu kembali..
Dalam dekap hangat ketulusanmu..
Berharap takdir menuntun kita kembali, mendaki puncak asa yang sempat kita lupakan, kebersamaan dalam keabadian, hingga panggilan-Nya saja yang dapat memisahkan kita...

Sedikitpun aku tak pernah lupa semua tentang kita, tentang kebersamaan kita, tentang perjuangan kita, tentang dokumen kecil yang pernah aku titipkan padamu. Sungguh, tak mampu aku menahan sesak di dada ketika ku tahu kau masih menyimpan dokumen kecil itu. Syukron jazakillaah sahabat kecilku, sampai saat ini engkau masih terlukis indah di kanvas jiwaku, sedikitpun aku tak pernah melupakan semua tentang kita.
Yang ku yakini persahabatan tak berbatas ruang tak berdinding jarak. Semoga ukhuwah ini tetap terjaga, sahabat terbaikku. Sungguh, aku merindukan kebersamaan kita, seperti dulu...

Uhibbuki fillaah...

No comments:

Post a Comment