Monday 31 March 2014

Diantara Hujan


Saat ku yakini hakikatmu adalah keberkahan,
Maka hadirmu adalah kebahagiaan..
Tentang tawa diantara dinginmu..
Tentang senyum diantara gemuruh langit menyeru..
Tentang temu yang menanam rindu..

Saksimu tajam memandangiku,
Bersamanya aku kembali mengulum senyum,
Melepas tawa,
Menuai cerita..

Terima kasih, hujan…
Hadirmu kembali menyimpan kenangan..
Tentang aku, dia, dintara hujan..


Bandung, Maret 31st, 2014
3:17 PM

--TikaniaN

Wednesday 26 March 2014

Sahabat Kecilku, Uhibbuki Fillah...

Malam telah bertukar bersama seberkas jingga di pagi hari..
Entah, rinduku tak mampu terbendung kala sapanya menyentuh jiwa, sahabat kecilku...
Mengenang kisah kita adalah upayaku kala rindu melimpahiku..
Mendokanmu adalah mendekapmu dalam jarak..
Terekam kala kebersamaan betahta dalam jiwa..
Mengiringi langkah kita..
Sampai tiba satu hari,
Ketika takdir memaksa kita berjauhan..
Berlepas jemari yang sempat menyatu..
Meski demikian, kita berjalan menuju yang satu..
Entah kapan Allah izinkan ku menyapamu kembali..
Dalam dekap hangat ketulusanmu..
Berharap takdir menuntun kita kembali, mendaki puncak asa yang sempat kita lupakan, kebersamaan dalam keabadian, hingga panggilan-Nya saja yang dapat memisahkan kita...

Sedikitpun aku tak pernah lupa semua tentang kita, tentang kebersamaan kita, tentang perjuangan kita, tentang dokumen kecil yang pernah aku titipkan padamu. Sungguh, tak mampu aku menahan sesak di dada ketika ku tahu kau masih menyimpan dokumen kecil itu. Syukron jazakillaah sahabat kecilku, sampai saat ini engkau masih terlukis indah di kanvas jiwaku, sedikitpun aku tak pernah melupakan semua tentang kita.
Yang ku yakini persahabatan tak berbatas ruang tak berdinding jarak. Semoga ukhuwah ini tetap terjaga, sahabat terbaikku. Sungguh, aku merindukan kebersamaan kita, seperti dulu...

Uhibbuki fillaah...

Friday 21 March 2014

Jurang Asa

Aku menikmati setiap huruf yang tertuang hingga terangkai sebuah kata dan membentang menjadi sederet kalimat yang selalu mampu menjangkau palung hati yang terdalam...
Melekat dalam ingatan hingga terkadang menari indah dalam benak..
Entah...semisteri inikah perasaanku?
Dan aku menikmatinya...
Terkadang menjadi obsesi atau mimpi belaka..
Meski terasa sulit menerka hati yang selalu menjadi teka-teki...
Kadang kala hatiku meringis perih kala asa tak berbalas..
Kadang pula tersenyum saat sabar menjadi hikmah yang mengalir dari ketidakberbalasan..

Ketika upaya menutup hati tah berbuah manis, maka dengan tersenyum memandangmu menguatkanku lebih dari itu...

Sampai saat pena ini berhenti mendarat, kakiku masih bersimpuh tak mampu meraih atau sekedar mengetuk pintu hatimu...

Kau...

Berdinding jarak, berbatas ruang dan waktu...
Seandainya aku mampu berkata, dapatkah sedikit kau putar bola matamu? Lihatlah aku! Menantimu dalam diam, tak kuasa mereka atau sekedar melihat harapan tersimpul di wajahmu..
Aku masih disini, bertahan dalam penantian..
Entah sampai kapan,
Dan aku menikmatinya...
Meski semu terekam jelas...

Aku...

Terjatuh dalam jurang asa tiada berujung..
Semakin dalam  aku tenggelam, aku bertahan...
Dan aku menikmatinya...